*Restart semua hal

Saya, minggu2 ini, lebih tertarik mengikuti kasus hukum di Korea Selatan daripada kasus di negeri para bedebah. Bukan semata-mata karena saya suka sekilas menonton serial Korea macam Full House itu, tapi karena kasus ini menarik sekali. Nah, biar seru, saya ceritakan pakai gaya drama korea saja.

Tersebutlah, Heather Cho (atau dalam nama Koreanya Cho Hyun-a), perempuan usia 40. Dia ini tajir gila. Bapaknya, Cho Yang Ho adalah salah-satu taipan besar di Korea Selatan, punya bisnis di mana-mana, hotel, properti, dsbgnya, dsbgnya, salah–satunya, Korean Air, bapaknya juga punya saham di sana. Karena punya saham signifikan, Bapaknya jadi Chairman Korean Air. Si Heather Cho, menduduki jabatan tidak kalah mentereng, Senior Vice President / Chief Executive Officer. Heather Cho lulusan Cornell University, kemudian MBA dari University of Southern California, pendidikannya juga ampun2an keren.

Sebagai orang tajir, punya maskapai pesawat, maka lumrah saja dia bepergian ke mana-mana, kalau Korean Air buka cabang penerbangan ke Bulan, maka dia juga bisa ke Bulan.

Nah, mulailah drama menarik ini, ketika Desember 2014, Heather Cho pergi ke bulan, eh, maksud saya penerbangan New York – Incheon. Dalam penerbangan itu, Heather Cho duduk di kelas eksekutif pol. Salah-satu pramugari, seperti biasa, melayani penumpang, dia memberikan kacang. Nahas di pramugari, dia melakukan kesalahan mendasar, ngasih kacang masih dibungkus. Maka marahlah si Heather Cho, karena kacang itu diberikan dengan bungkusnya, bukan dengan piring. Saking marahnya, dia ke ruang pilot, minta pesawat yang sudah siap berangkat, balik ke gate, agar si pramugari diturunkan. Kalau di drama serial Korea, adegan ini bisa keren banget.

Kasus ini jadi heboh di Korea Selatan. Karena di negeri mereka, aduh mak, situ mau dewa sekalipun, tidak berhak bertingkah seperti itu. Apalagi ternyata, setelah penyelidikan, si Heather Cho ini bukan hanya marah-marah biasa, atau memaki, tapi juga menyuruh pramugari berlutut menyembah, juga memukul pramugari, dan semua kelakuan barbar lainnya. Akhir Desember, Heather Cho ditangkap, dijebloskan ke penjara. Dan persidangan mulai digelar. Jika terbukti mengancam keselamatan penerbangan sipil, menganiaya, dsbgnya, Heather Cho bisa dipenjara selama 15 tahun. Terbayang, 15 tahun masuk penjara, itu tidak sedikit. Heather Cho sudah minta maaf berkali-kali, menangis, dsbgnya. Keluarganya juga melakukan hal yang sama. Tapi itu tidak bisa menghapus ancaman hukuman serius baginya.

Saya mengikuti update kasus ini. Entah di episode berapa serial drama ini akan berakhir. Keputusan apa yang akan diambil pengadilan Korea Selatan. Ada banyak sekali pelajaran dari kasus ini.

Lantas, bagaimana dengan kasus di negeri para bedebah? Oalah… Ada yang baru level Bupati saja, bisa menyuruh anak buahnya menaruh mobil di runaway. Entah apa kabarnya itu kasus hari ini. Ada yang baru pejabat level kroco saja, bisa menampar pramugari, juga entah apa kabarnya itu kasus hari ini. Jangan bandingkan negeri ginseng dan negeri para bedebah, pelaksanaan hukum di negeri para bedebah ibarat jaman dinosaurus jika dibandingkan dengan di sana.

Dan nasib sial, saat kita bicara tentang perbaikan; saat semua orang berharap banyak, apa yang terjadi? Bukannya sungguh2 memimpin di depan, lihatlah, jaksa agung yang terpilih adalah orang politik. Pun kepolisian, calon kapolrinya tersangka uang haram 58 M, ngotot banget, ngotooooot banget, seperti tidak ada yang lebih baik.

Entahlah, negeri ini mungkin butuh revolusi. Dan kita bisa restart ulang semua hal.

  • Andyka Putra Revolusinya kan sudah berjalan.. namanya revolusi mental.. ternyata mental kayak gini yang mau ditunjukin ke generasi muda.. turunin aja itu presiden, bubarin kabinet kerja, bubarin pdip. Beres.

Tinggalkan komentar